Kisah ini tentang perjuangan seorang anak dalam hidupnya, selama hidupnya dia belum bisa memberikan sesuatu untuk keluarganya. Namun dia adalah seorang yang selalu ingin berjuang menggapai cita-citanya. dalam kesehariannya, dia selalu bermimpi ingin menjadi kebanggaan untuk orang tua dan keluarganya.
Dia adalah seorang yang tegar dalam hidupnya, namun dia punya banyak sisi buruk. Meski juga tak urung masih punya sisi buruk dalam dirinya. Namun dia sangat menyayangi keluarganya, Dan dia bertekad ingin buat keluarganya bahagia. Setelah dia lulus sekolah dia tak berniat melanjutkan kuliah, dia berharap bisa langsung kerja setelah tamat sekolah. Tapi dia tak sadar perjuangan ini baru akan dimulai. Dia selalu mengikuti tes untuk masuk kerja, banyak tes yang dia lalui.
Dalam tes pertamanya, dia berhasil ,menembus sampai tes interview. Dia pun mulai punya harapan dan angan-angan bahwa kesuksesan ada di depan mata. namun tak disangka, sudah beberapa bulan belum juga ada panggilan kerja. Dia putuskan untuk ikut tes kerja yang lain, namun ternyata kurang memuaskan. lalu seterusnya hingga sampai 3 kali tes. Hingga dia merasa bosan dan memutuskan untuk mengikuti, les dibidang komputerise. Karena dia sangat suka hal yang berhubungan dengan dunia computer.
suatu hari dia mulai meninggalkan kota asalnya, untuk mengadu nasib di kota orang. Namun dia belum juga sadar bahwa kehidupan diluar lebih sulit disbanding di kota sendiri. Namun berbekal keyakinan dia tetap semangat menjalani hidup. suatu ketika dia pergi ke sebuah rental computer diapun menawarkan dirii untuk menjadi pegawai. Dengan keahlian yang dia miliki dia pun diterima bekerja disana. Dalam hidupnya dia masih belum bisa memberikan sesuatu pada orang tuanya. Tapi dia tetap semangat dan berharap agar suatu hari nanti dia dapat memberikan kebanggaan bagi orang tuanya. Seiring waktu berlalu, dia merasa hidupnya masih juga tak berubah. Hingga suatu hari, pimpinan di tempat dia bekerja merecomendasikan dirinya ke perusahaan software terbesar dikota itu. dengan kemampuan yang dia miliki diapun diterima oleh perusahaan tersebut.
Demi mewujudkan impian nya membahagiakan orangtua, gaji pertamanya pun di berikan pada mereka. dan dia hanya mengambil untuk kebutuhan sehari-hari saja. waktu berjalan begitu cepat kini dia menjadi orang yang lumayan sukses. Namun tak sedikitpun kesombongan terpancar dari dirinya. setiap bulannya, dia selalu mengirim kabar pada orang tuanya. Dalam karier nya, dia melonjak sukses tak luput dari do’a orang tuanya. Begitu pula orang tuanya tak lupa untuk senantiasa mendo’akan anaknya yang berjuang di kota orang. sudah bertahun-tahun dia tak pulang ke kota asalnya, terbersit rasa rindu pada keluarga dan kota asalnya. Hingga dia punya rencana, akhir bulan ini dia akan pulang. Rencana besar ia susun, dari mulai mempersiapkan barang-barang. Banyak sekali rencana yang dia susun, hingga waktunya tersita untuk persiapan tersebut.
Suatu hari dia, membuat surat untuk ibunya. yang berisi bahwa akhir bulan nanti dia akan pulang ke kotanya. Rencana besar sudah dia susun, suatu hari dia pergi untuk mengirim surat yang telah dibuat untuk orang tuanya. Namun saat perjalanan pulang dari Kantor Pos, dia melihat seorang nenek tua ingin menyebrang. Saat dia kembali untuk pulang, ia terserempet oleh sepeda motor yang melaju kencang. Naasnya meski hanya terserempet, ternyata dia jatuh ke dalam gorong-gorong dan kepalanya membentur ke dinding. Akhirnya, dia tewas setelah pulang dari Kantor Pos.
Berita ini langsung terkabar ke kota asalnya, betapa terkejut hingga tak sadarkan diri. Hati ibunya, serasa tersambar petir di siang hari. Ibunya pun setengah tak sadarkan diri, tak menyangka bahwa secepat itu dia kehilangan anaknya. Kemudian, jasad anaknya pun kini pulang ke kota nya, namun tanpa nyawa di badannya. Hati sang ibu makin sakit, namun dia sadar itu semua adalah takdir dari yang maha kuasa. Kini sang ibu hanya bisa mendo’akan semoga anaknya mendapat tempat yang terbaik disisi sang pencipta.
Selang tiga hari, sang ibu mendapatkan sepucuk surat. Ternyata surat itu adalah surat yang dikirim anaknya, yang rencana akan pulang. Betapa terenuh hati sang ibu, dan diapun tak menyangka bahwa surat itu adalah Surat Untuk Ibu yang terkahir dari anaknya.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar